ADC
A. ADC
I.
Topik: ADC (Analog
to Digital Converter)
II. Tujuan : Setelah
melakukan kegiatan pembelajaran
diharapkan mahasiswa
dapat :
2.1.
Mengklasifikasikan jenis-jenis ADC
2.2. Membuat rangkaian
ADC 4 bit untuk pengkonfersi sinyal
2.3. Membuat rangkaian
ADC 8 bit untuk pengkonfersi sinyal
III. Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran untuk topik ADC sebagai pengkondisi sinyal membahas
tentang: klasifikasikan jenis-jenis ADC, membuat rangkaian
ADC 4 bit untuk pengkonfersi sinyal dan membuat rangkaian
ADC 8 bit untuk pengkonfersi sinyal.
IV. Materi
4.1.Klasifikasi jenis-jenis
ADC
Fungsi ADC (Analog
to Digital Converter)adalah mengubah (mengkonversi) sinyal analog menjadi
sinyal digital.
Blok diagram ADC ditunjukkan pada gambar 7. 1.
Gambar 7.1 Blok diagram ADC
Metode konversi sinyal analog menjadi digital, dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu flash ADC dan successive approximation
(a) Flash ADC
Flash
ADC juga dikenal sebagai parallel A/D Converter sebagai rangkaian ADC
yang paling mudah dipelajari. Dibentuk dari sekumpulan komparator yang
membandingkan sinyal input dengan tegangan referensi menggunakan op-amp.
Resistor yang digunakan disini harus menggunakan resistor bertoleransi tinggi
agar lebih akurat. Keluaran output dihubungkan ke input dari sebuah priority
encoder, yang akan menghasilkan output biner. Gambar 7.2. adalah contoh
rangkaian Flash ADC 3 bit.
Gambar 7.2 Rangkaian flash ADC 3
bit
Prinsip
kerja rangkaian flash ADC 3 bit,Vref adalah tegangan stabil yang
disediakan oleh regulator tegangan presisi sebagai bagian dari rangkaian
converter. Jika input analog melebihi tegangan referensi, output komparator
akan menghasilkan kondisi tinggi secara beruntun. Sedangkan priority encoder
akan menghasilkan kondisi tinggi secara beruntun. Priority encoder akan
membangkitkan bilangan biner berdasarkan input yang diterima.
Rangkaian ADCideal secara unik dapat
mereprestasikan seluruh rentang masukan analog tertentu dengan sejumlah kode
keluaran digital. Kenyataannya karena sinyal analog besifat kontinu sedangkan
sinyal digital bersifat diskrit, maka ada proses kuantisasi yang menimbulkan kekeliruan.
Apabila jumlah sinyal diskritnya (yang mewakili rentang masukan analog)
ditambah, maka lebar undak (step width) akan semakin kecil dan fungsi
transfer akan mendekati garis lurus ideal.
Lebar
satu undak (step) didefinisikan sebagai satu LSB (Least
Significant Bit) dan unit ini digunakan sebagai unit rujukan konversi. Satu
unit LSB itu juga digunakan untuk mengukur resolusi konverter karena
dapat menggambarkan jumlah bagian atau unit dalam rentang analog penuh. Gambar
7.3. menunjuk proses konversi rangkaian flash ADC.
Gambar 7.3. Proses konversi rangkaianflash ADC.
Resolusi
ADC selalu dinyatakan sebagai jumlah bit dalam sinyal keluaran
digitalnya. Misalnya, ADC dengan resolusi n-bit memiliki 2n tingkat
undak (step level). Meskipun demikian, karena undak pertama dan undak
terakhir hanya setengah dari lebar penuh, maka rentang skala penuh (FSR,
Full
Scale Range) dibagi dalam (2n-1) lebar undak.
(b)
Successive approximation ADC
Rangkaian menggunakan successive approximation ADC proses konversinya menggunakan rangkaian counter
yang dikenal sebagai successive-approximation register, yaitu melalui
pendekatan berturut-turut untuk mencari nilai yang paling tepat. Disamping
menghitung naik deretan data biner, register ini menghitung seluruh nilai bit
dimulai dari MSB dan diakhiri LSB.Gambar 7.4. menunjuk contoh
rangkaian successive approximation ADC.
Gambar 7.4. Contoh rangkaian successive approximation
ADC.
Selama
proses perhitungan, register akan memonitor output komparator untuk
melihat jika hitungan biner kurang atau lebih besar dari input sinyal analog.
Perlu diingat bahwa SAR dapat mengeluarkan bilangan biner dalam format
serial, sehingga dapat meniadakan penggunaan shift register. Jika
diplot, cara kerja SAR dapat digambarkan seperti Gambar 7.5.
Gambar 7.5 Proses konversi rangkaian SAR
ADC.
4.2.
Rangkaian
ADC 4 bit
Rangakain ADC 4 bit memiliki 1
input siyal analog dan 4 output sinyal digital.
Dalam contoh rangkaian ini menggunakan
15 komparator IC LM358 untuk kemudian masuk ke IC 74148 yang dikonversi menjadi
6 keluaran output. Dari 6 keluaran output IC 74148 akan masuk ke IC 7408,
dimana IC ini adalah IC aktif low, sehingga perlu di invers dengan IC 7404.
Tabel
7.1 Tabel kebenaran 7404
Gambar 7.6.ADC 4 bit menggunakan komparator
Tabel
7.2 Tabel kebenaran 7408
Tabel 7.3 Tabel
kebenaran 74148 27
4.3. Rangkaian ADC 8
bit
Suatu rangkaian ADC 8 bit memiliki 8 output
digital dan memiliki 1 inputan analog. Dalam rangkaian ini menggunakan IC ADC
8 bit yaitu IC 0804. IC ini bisa langsung mengkonversi nilai inputan analog
menjadi digital. Dengan masukan tegangan analog maksimal 5 volt.
Contoh IC ADC 8
bit yang mampu menerima 8 input dan banyak digunakan adalah ADC 0808
meskipun lebih mahal dibandingkan ADC 0804. ADC ini selain mampu
diprogram untuk mulai konversi melalui pena SC (Start Conversion),
mampu juga berjalan dalam mode free running, artinya ia akan konversi
terus menerus sinyal input yang masuk dengan cara menghubungkan pena EOC (End
Of Conversion) ke SC. Gambar 7.8. menunjukan contoh ADC 8 bit
yang menggunakan ADC 0804 dan Gambar 7.9. menunjukan contoh ADC 8
bit yang menggunakan ADC 0808.
Gambar 7.7ADC 8 bit dengan IC ADC 0804
Gambar 7.8ADC 8 bit dengan IC ADC 0808
V. Pendalaman
Materi
1. Apa yang
dimaksud dengan ADC 8 bit?
2. Bagaimanakah
prinsip kerja ADC 8 bit 0804?
3. Berapa nilai
per 1 desimal ADC 8 bit?
4. Gambarkan rangkaian sederhana ADC 8
bit dengan IC 0804
5. Lengkapi konversi analog ke digital tabel 7.4 dengan cara menentukan nilai dari
masing-masing nilai biner pada tabel, jika diketahui nilai Vin = 0,66V=1
desimal =biner (0001)
Tabel 7.4. Tabel ADC tabel soal
no 5
Bobot Desimal
|
Bobot Biner
|
Vin (Volt)
|
|||
D1
|
D2
|
D1
|
D0
|
||
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0,66
|
2
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
|
9
|
|
|
|
|
|
10
|
|
|
|
|
|
11
|
|
|
|
|
|
12
|
|
|
|
|
|
13
|
|
|
|
|
|
14
|
|
|
|
|
|
15
|
|
|
|
|
|
wagalasehh...mantab min
BalasHapusAlat pembersih PCB